Rabu, 16 Januari 2013

KB suntik



Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sperma tersebut
(Keluarga Berencana hal:35)

MACAM-MACAM KONTRASEPSI SUNTIKAN

Tersedia 2 macam kontrasepsi suntikan yaitu:

A.   Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medroksi progestron asetat dan 5 mg estradiol sipionat yang diberikan secara injeksi IM sebulan sekali (cyclofem) dan 50 mg nerofidron enantat dan 5 mg estradiol valerat yang juga diberikan secara injeksi IM sebulan sekali

       Cara kerja
1.   Menekan ovulasi
2.   Membuat lendir servik menjadi kental sehingga penetrasi sperma teganggu
3.   Perubahan pada endometriym (atropi) sehingga implantasi terganggu
4.   membuat transformasi gamet oleh tuba

Efektifitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan/100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.

      Keuntungan 
1.   Resiko terhadap kesehatan kecil
2.   tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
3.   tidak diperlukan pemeriksaan dalam
4.   jangka panjang
5.   efek samping sangat kecil
6.   klien tidak perlu menyimpan obat suntik

 Kerugian
1.   terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/spotting atau perdarahan sampai 10 hari
2.  mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan ke dua/ke tiga.
3.  ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan, klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapat suntikan
4.  efektifitasnya berkurang bila digunakan bersama dengan obat-obat epilepsi(fenitoin dan barbiturat) atau obat tubercolusis (rifampisin)
5.  dapat menjadi efek samping yang serius seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru dan otak dan kemungkinan timbulnya tumor hati.
6.  penambahan berat badan
7.  tidak terjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B, virus atau infeksi virus HIV.
8.  Penggunaan jarum suntik disposible / satu kali pakai / satu orang ibu satu spuit.
9.  Aminorhoe
  
  Yang boleh menggunakan suntikan kombinasi
1.    Usia reproduksi
2.      Telah memiliki anak,ataupun belum memiliki anak
3.      Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
4.       Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
5.       Pasca persalinan dan tidak menyusui
6.       Anemia
7.       Nyeri haid hebat
8.       Haid teratur
9.       Riwayat kehamilamn ektopik
10.  Sering lupa menggunakn suntikan kombinasi

   Yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi
1.   Hamil atau didudga hamil
2.   Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
3.   Perdarahan pervaginam yang belumjelas penyebabnya
4.   penyakit hati akut (virus hepatitis)
5.   usia > 35 tahun yang merokok
6.   riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekana darah tinggi (>180/100 mmHg)
7.   riwayat kelainan trombo emboli/dengan kencing manis > 20 tahun
8.   kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala/migran
9.   keganasan payudara.

          Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi
1.     suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid, tidak diperlukan kontrasepsi hambatan.
2.     bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari/menggunakan kontrasepsi lain selama 7 hari
3.    bila klien tidak haid, suntikan pertama tidak dapat diberikan setiap saat. Asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Klien tersebut tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi lain selama masa waktu 7 hari.
4.    bila pasca persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil
5.    bila pasca persalinan > 6 bulan, menyusui serta telah mendapatkan haid, maka suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7
6.    bila pasca persalinan < 6 bulan dan menyusui jangan diberikan suntikan kombinasi
7.   bila pasca persalinan 3 minggu dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberikan
8.    pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam
9.    bila ibu mengganti metode kontrasepsi dari kontrasepsi hormonal ke kontrasepsi kombinasi, selama penggunaan kontrasepsi sebelumnya benar. Suntikan kombinasi dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid
10.suntikan kombinasi dapat diberikan sesuai dengan jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak perlu metode kontrasepsi lain. Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal
11.jika dari kontrasepsi non hormonal, maka suntikan pertama dapat segera diberikan asal ibu tidak hamil. Tanpa menunggu datang haid. Bila pemberian pada hari 1-7 siklus haid, tanpa menggunakan metode kontrasepsi lain. Bila sebelumnya menggunakan AKDR maka suntika pertama diberikan pada hari 1-7 siklus haid, cabut segera AKDR.

        Cara penggunaan
Suntikan kombinasi diberikan tiap bulan dengan IM dalam. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan 7 hari setelahnya asal ibu tidak hamil.

B.   Suntikan Progeston
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progesteron yaitu:
1.   Depo medroksi progestron asetat (DMPA) mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik IM (didaerah bokong)
2.   depo nerotisteron enantat (Depo noristerat) yang mengandung 200 mg nerotindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara di suntik IM


    Cara kerja
1.   Mencegah Ovulasi
2.   Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
3.   Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
4.   Menghambat transportasi gamet oleh tuba

   Efektifitas
Memiliki efektifitas 0,3 kehamilan per 100  perempuan/ pertahun. Asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan

    Keuntungan
 1.   Sangat efektif
 2.   Pencegah kehamilan jangka panjang
 3.   Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri
 4.   Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
 5.   Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
 6.   Sedikit efek samping
 7.   Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
 8.   Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun sampai premenopouse
 9.   Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
10.Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
11.Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
12.Menurunkan krisis anemia bulan sabit (suckle cell)

   Kerugian
1.   Sering ditemukan gangguan haid seperti:
a.    Siklus haid yang memendek atau memanjang
b.    Perdarahan yang sedikit atau banyak
c.    Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (Spotting)
d.   Tidak haid sama sekali
2.    Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan)
3.    Tidak ada dihentiakan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
4.    Permasalahannya berat badan merupakan efek samping tersering
5.    Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus dan infeksi virus HIV
6.    Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
7.    Terlambatnya kesuburan bukan karena ada kelainan pada genetal tetapi karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan)
8.    Terjadi perubahan terhadap lipid serum pada penggunaan jangka panjang
9.    Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan kekeringan kepadatan tulang sedikit (densitas)
10.Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunnya libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervasitas dan jerawat

         Yang dapat menggunakan Kontrasepsi suntikan progestron
 1.   Usia reproduksi
 2.   Nullipara yang telah memilki anak
 3.   Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi
 4.   Menyusui dan membuuhkan kontrasepsi yang sesuai
 5.   Setelah melahirkan dan tidak menyusui
 6.   Setelah abortus atau keguguran
 7.   Telah banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi
 8.   Perokok
 9.  Tekanan darah <180/110 mmHg dengan masalah gangguan  pembekuan darah atau anemia bulan sabit
10.Menggunakan obat untuk Epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberculosis (ripamfisin)
11.Tidak dapat menggunakan kontrasepsi lain yang mengandung estrogen
12.Sering lupa menggunakan kontrasepsi
13.Anemia defisiensi Besi
14.Mendekati usia Menopouse yang tidak mau atau tidak boleh mengunakan pil kontrasepsi kombinasi 
  Yang tidak boleh menggunankan  pil kontrasepsi suntikan progestron
1.   Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin > per 100.000 kelahiran)
2.   Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3.   Tidak dapat menerima terjadinya gangguan his terutama amenorhea
4.   Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
5.   Diabetes mellitus disertai dengan komplikasi

  Waktu menggunankan kontrasepsi suntikan progestron
1.   Setiap saat selama siklus haid asal ibu tersebut tidak hamil
2.   Mulai hari 1 sampai hari ke 7
3.   Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asal ibu tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
4.   Bila ibu ingin ganti kontrasepsi progestron dari kontrasepsi hormon yang lain. Suntikan dapat segera diberikan asal penggunaan kontrasepsi sebelumnya benar dan tidak hamil
5.   Jadwal penyuntikan disesuaikan dengan jadwal kontrasepsi hormonal yang sebelumnya bila ibu ingin menggantinya
6.   Bila ibu ingin ganti dari kontrasepsi non hormonal ke kontrasepsi hormonal suntikan pertama dapat segera diberikan tanpa menunggu haid, bila disuntik setelah 7 hari ibu tidak boleh melakukan hubungan seksual
7.   Jika dari AKDR suntikan pertama dapat diberikan pada hari 1 sampai ke 7 siklus haid atau dapat diberikan setiap saat  Hari ke 7 siklus haid asal ibu tidak hamil
8.   Ibu tidak haid atau perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat diberikan asal ibu tidak hamil dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual

Cara menggunakan kontrasepsi suntikan progestron
1.   Kontrsepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan sekali dengan cara di suntikan di daerah bokong (IM). Jika terlalu dangkal penyerapannya akan terlambat dan tidak akan bekerja secara efektif. Suntikan dapat diberikan setiap 90 hari pemberian kontrasepsi suntikan noristerat untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu mulai dengan injeksi ke lima diberikan setiap 13 minggu
2.    Bersihkan
3.    Kocok dengan baik hindari terjadinya gelembung-gelembung udara. Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan bila terjadi endapan putih pada dasar ampul, upayakan untuk menghilangkannya dengan cara menghangatkannya